CONTOH KASUS BAB 2
Manusia dan Kebudayaan
“Logat Bahasa”
Disini saya akan membahas satu contoh kasus tentang kebudayaan yang sudah ditinggalkan oleh manusia karena menurut mereka jika mengikuti kebudayaan dianggap norak/kampungan. Kasus ini
mengenai logat(gaya bahasa) yang berasal dari Jawa Tengah yang sulit untuk dirubah dan telah menjadi kebudayaan masyarakat, umumnya Jawa Tengah. Sebagai orang Jawa Tengah terutama yang bertempat tinggal di Tegal, Jawa Tengah. Bahasa yang digunakan dalam keseharian kita sebut saja bahasa ngapak. Mungkin sebagian orang ada yang belum tahu apa bahasa ngapak? Atau pernah mendengar tetapi belum memahaminya. Bahasa ngapak adalah salah satu bahasa daerah di Jawa Tengah, namun tidak semua wilayah Jawa Tengah menggunakan bahasa ini. Bahasa ngapak lebih ke daerah Jawa Tengah yang mendekati Jawa Barat. Sama seperti bahasa jawa pada umumnya
yang paling membedakan adalah penempatan huruf “O” menjadi “A” dan dengan nada yang sedikit keras serta intonasi yang lebih cepat. Contoh: “Ono opo to?” menjadi “Ana apa ya?”, “Piye to?” menjadi “Kepriwe ya?” Dan masih sangat banyak lagi contoh-contoh yang lain dan tentunya bukan pada penempatan huruf “O” menjadi “A” saja. Meskipun sering diejek karena gaya bahasa yang digunakan cenderung kasar dan intonasi bicaranya lebih cepat seperti orang yang marah, saya kira bahasa
ngapak bukanlah hal yang memalukan. Malah menurut saya kita harus bangga mempunyai beragam bahasa salah satunya bahasa ngapak. Belum tentu Negara lain mempunyai bahasa sebanyak bangsa
Indonesia.
0 komentar:
Posting Komentar